Kuliah Diluar Negeri Copas
- Home
- Cerita Dewasa
- Kuliah Diluar Negeri Copas
Halo, sebut saja namaku Minnie. Usiaku sekarang 25thn, sudah menikah. Ini cerita mengenai pengalaman sex pertamaku.
Aku sekolah di New Zealand, di kota kecil di North island bernama New Plymouth. Sebuah desa (bisa dikatakan desa krn keadaannya yg benar2 tenang dan sekolahku sendiri dikelilingi oleh peternakan sapi) yg kecil dan membosankan karena aku berasal dari Jakarta yg penuh dengan kehidupan.
Di sekolahku ini, berbentuk asrama campuran dan ngga ada jam malam, selain itu juga ngga ada peraturan mengenai anak laki2 dan perempuan, jadi bener2 100% bebas mau ngapain saja. Yang utama hanya teng jam 8 sudah harus masuk kelas.
Aku bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara, kebetulan kemampuanku dlm bhs inggris cukup oke sehingga dalam waktu 3 bulan aku bisa dibilang sudah lancar.
Di tahun pertama, sebagai seorang freshman, aku termasuk cewek yg pendiam dan malu2. Wajahku sangat oriental, mataku tidak terlalu sipit juga tidak terlalu besar, berhidung mancung, bermulut mungil, semampai,berambut hitam lurus sepanjang Tali BH dan berkulit putih. awalnya banyak yg mengira aku orang korea,jepang atau China, soalnya katanya mukaku seperti di komik2 jepang. Ukuran vitalku 34C, 165cm/50kg.
Aku berkenalan dengan seorang laki2 bule asli NZ, cakep banget. Ga sangka dia juga naksir aku, sehingga walau belum kenal lama, kami sudah pacaran. Banyak cewek2 yg sirik sama aku krn dia cowok idola. Sebut saja namanya Brad.
Setelah 2 bulan pacaran, Brad mulai mengajakku pindah ke kamarnya. Kebetulan dia ngga punya roomate dan punya king size bed. Aku awalnya ragu krn aku belum pernah tinggal bersama cowok, maklum aku bersaudara semuanya cewek. Namun aku pikir, apa salahnya mencoba pengalaman baru? Jadi aku pindah ke kamarnya, kebetulan roomateku org Korea yg sangat jorok dan suka mabuk2an setiap weekend.
Untuk malam pertamaku, pada saat weekend, Brad mengajakku masuk ke toko yg khusus menjual pakaian dalam. Ia memilihkanku sebuah Lingerie berenda berwarna merah tua, termasuk BH berenda dan celana dalamnya yg berbentuk G string berenda-renda. “I would like to see you in this sexy outift on our first night, baby.” Mukaku sempat merah krn malu.
Pada malam pertama itu, aku sempat berendam di bak mandi agak lama (maklum nervous banget). Mungkin karena kelamaan, Brad mengetuk pintu,”Baby, are you okay? Can I come in?” Aku bilang,” I’m Okay, Brad. I’ll be finished soon.” “Okay then, I’ll be waiting outside.”
Aku buru2 bilas di pancuran sambil memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku sudah dengar cerita2 dari teman2 Indonesia yang lain, yang sudah lebih senior dan punya cowok2 bule. Katanya malam pertama sangat nenetukan kelanjutan hubungan ini. Selesai bilas, aku mengeluarkan Lingerie beserta perlengkapannya. Tak lupa kusemprotkan parfum white musk di badanku dan di leherku.
Aku keluar perlahan2, kulihat Brad sedang duduk bertelanjang dada di ranjang. ia sudah memadamkan lampu, dan menyalakan lilin aromatherapy. “Come here, baby, don’t be shy. You look fabulous.” Katanya dengan suara serak2 basah. Aku pun mendekat perlahan2 ke ranjangnya dan duduk di sisinya. Ia mencium rambutku, mengelusnya dan mencium leherku perlahan-lahan. “Ahh…Brad” Aku memeluknya dan Ia mencium bibirku. Belum pernah ia mencium bibirku seintens itu. “Let me give my love to you, darling.” Tangannya turun perlahan dan melepas tali lingerieku. Baju itu langsung meluncur turun dengan 2x tarikan lalu tangannya pun menyusup ke dadaku yang masih tertutup BH. Diremas-remasnya dengan lembut dan sesekali di putar2nya putingku bergantian.”Oh Brad…mmmmhhhh” Aku benar2 menikmati setiap belaiannya. Lalu dengan lembut, dia membuka kaitan BH yang memang terletak di depan. “Oh baby, your boobs are very big and firm….”Kata Brad. Dikulumnya putingku, sambil tangannya mulai meraba2 celana dalamku. Kupeluk Brad dan ku usap2 punggung dan rambut emasnya. Tangannya menyusup ke dalam celana G stringku, dan mengelus2 klitorisku. ” Oh honey…..it feels great.”
Tiba2, dia berhenti dan melihat ke arahku ” Baby, do you love me?” Kubilang,” Oh Brad. If I don’t love you, I wouldn’t give my virginity to you, you know that, don’t you?” kata Brad ” I just want to make sure that you willingly to make love with me.” ” Kuelus mukanya sambil berkata, ” I love you, Brad, with all my heart.”
Aku memang mencintainya, belum pernah aku merasa begitu tenang dan pasrah seperti saat ini, seperti yakin ia adalah jodohku.
Lalu dengan sekali sentakan, ia melepas G stringku. Mulutnya turun perlahan2 dari dada, perut dan akhirnya ke arah vaginaku. Dijilat2nya klitorisku perlahan, entah apa yg dilakukannya di situ tp yang jelas, aku merasa enak sekali ” Oh Brad…oohhh…oohhhh.”
Kubantu dia, melepaskan celana dalamnya. terpampanglah penisnya yg panjang, bulat, coklat muda, sepanjang 18cm. Disorongkannya ke arah mulutku. Kujilat2 lembut mulai dari pangkal hingga ke ujungnya ” Mmmmhhh…..baby…keep going…yeahh…” Kukocok penisnya untuk bbrp menit kemudian dia mengagkat kaki ku ke bahunya. javcici.com Di arahkan penisnya ke vaginaku, digesek2an, sambil pelan-pelan memasukkannya. Lalu tiba-tiba, “aaahhhhhhhh……..” Ditekannya penisnya sedalam2nya. Kurasakan perihnya namun setelahnya rasa nyeri itu mulai sirna. ” Ooooccchhhh…..oocchhhh….ooccchhhhhhhh…..” Aku hanya bisa memeluknya dan memega tubuhnya erat2. Dipompanya berkali2….”ssshhhhh…..aahhhhh…..aaaahhhhh” erangnya. Kata Brad ” Say my name, baby, say my name..pppleeassseee” “Ooohhh Brrraaddd….Bbbrraaddd….oooccchhhhh….ooocchhhh….”
Tak lama, kurasakan nikmat yg luar biasa…..dan kurasakan penisnya berdenyut2 di dalam vaginaku.
Hubungan kami berlanjut hingga aku graduate. Aku sering diajak berlibur ke rumahnya dan merayakan hari2 seperti thanksgiving bersama keluarganya. Adik2nya cukup dekat denganku. Saat graduation day, kuperkenalkan Brad pada orang tuaku. Mereka terkejut pada awalnya, tp mereka merestui hubunganku dengan Brad. Aku juga memperkenalkan orang tua Brad pada orang tuaku. Memang orang tuaku cukup moderat dalam hal mencari pasangan hidup.
Kini, aku hidup bahagia sebagai citizen NZ bersama Brad dan 2 anak kami, Victoria dan sebastian di Auckland. Brad menjadi pengacara yg cukup sukses. Aku sangat bahagia bersamanya.,,,,,,,,,,,,,,,
TAMAT